Jumat, 02 Oktober 2009

Kemiskinan

Hmm, menurut saya kemiskinan itu bisa karena struktural dan juga kultural. sikatakan kemiskinan struktural terkait dengan pemerintah daerah setempat.. bukankah sekarang daerah sudah memiliki hak otonomi? dan saya kira kita semua sepakat bahwa tidak ada daerah di Indonesia yang tak memiliki potensi ekonomi bukan? masalahnya.. apakah pemerintah daerah setempat sudah mengoptimalkan SDM dan SDAnya dalam mengentaskan kemiskinan ini?

harus ada pencerdasan ekonomi serta stimulasi ekonomi mandiri dan bertanggung jawab bagi masyarakat setempat (sesuai daerah). pencerdasan ekonomi maksudnya pemerintah daerah merus mampu menyadarkan masyarakatnya agar wawasan dan pikiran mereka terbuka bahwa ada banyak potensi yang dapat mereka garap. stimulasi ekonomi mandiri adalah pemerintah sebagai fasilitator untuk (misalnya) membangun jaringan (pemasaran, dll), publikasi dan mendukung usaha masyarakat baik dari segi kebijakan, informasi2.. dll. sedang kata bertanggung jawab adaah usaha yang sportif dan tetap menjaga lingkungan.

kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang terjadi karena didalam masyarakat itu sendiri yang enggan keluar dari labirin kemiskinan itu, misalnya lemahnya etos kerja, sulit memulai usaha yang baru, dll.

daerah miskin memang akan mempengaruhi perkembangan anak, termasuk sosio emosional anak. hal ini tentu terkait dengan peran dan pola asuh orang tua. juga budaya setempat yang pastinya berpengaruh pula pada peran dan pola asuh orang tua yang secara tidak langsung akan berpengaruh pula pada sosio emosional anak.

menurut saya, pendidikan berbasis masyarakat bisa diterapkan pada komunitas ini.. pendidikan yang mengoptimalkan potensi masyarakat setempat. tentunya diperlukan pencerdasan terlebih dahulu bagi masyarakat setempat.. terutama para orang tua dan guru.

Goleman mengatakan bahwa perkembangan sosial emosional dapat berdampak pada perkembangan kognitif anak. karena itu setiap aspek perkembangan anak garuslah seimbang..

Best Regard,
Dewi Julita
Early Childhood Education
State University of Jakarta

(he..he.. nemu jejak komen ku di senuah artikel 16 febuary 2009 lalu.. )

'Si Kecil' yang luar biasa

assalamu’alaikumwarahmatul
lahiwabarakatuh…
ya, anak-anak memang luarbiasa!!
saya jadi teringat dengan syauqi (4 th), saat itu setiap kali dia melakukan sesuatu saya hanya memantaunya, misalnya saat ia ingin membuka kotak makanannya, atau mengambil sesuatu.. maka saya hanya melihatnya saja. jika ia terlihat mulai kesulitan biasanya saya baru bertanya ” syauqi, ada yang bisa dibantu?” jika ia membuthkan bantuan baru dibantu, jika tidak maka biarkan ia berusaha sendiri…

suatu kali saya sedang mencuci piring, tiba-tiba saja ia menghampiri lalu berkata “ada yang bisa dibantu?” saya seperti salah dengar, kemudian saya minta ia mengulangi “apa syauqi?” ujar saya

“ada yang bisa dibantu?” ia mengulang pertanyaannya. saya melihat hingga kedalam matanya yang hitam membulat jernih… saya pun tersenyum, sebenarnya dalam hati geli juga saat seorang anak kecil menawarkan bantuan pada kita (orang dewasa).

akhirnya saya katakan, “ok, syauqi bisa bantu meletakkan ini dan ini kedalam rak” ujar saya tak ingin mengecewakan niat baiknya.

Ah, anak-anak memang menyenangkan…

makin kita stimulasi… akan makin banyak kecerdasan mereka yang membuat kita tercengang…

Subhanallah..

stimulasi yang baik akan mendidik anak kita kearah kebaikan, sementara teladan yang buruk setitik saja akan membekas dialam bwah sadarnya serta memungkinkan untuk diimitasi oleh mereka… na’udzubillah…

saya jadi teringat QS.At tahrim :6

“Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

Best Regard,

Dewi julita
(Pendidikan Anak Usia Dini – Universitas Negeri Jakarta)

Salam hangat penuh persaudaraan
Semoga hari ini penuh hikmah
Semoga Allah senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menujuNya

(nemu komen ku lagi di sebuah artikel "rahasia otak si kecil", 12 juni 2008 11:43)

Ternyata, Kita Masih Belum Banyak Berbuat...

selalu ada saja skenarionya yang memintaku belajar banyak hal. bermula dari pencarianku menuju rumah pak RW, yang selama hampir lima tahun aku 'numpang' tinggal didaerah ini (pemuda) baru kali ini aku aku menjumpainya.. itu pun karena ada keperluan, ck..ck..ck..

kususuri gang-gang yang berliku, bermodalkan tanya sana-sini.. aku pun mengikuti lekuk-lekuk jalan setapak nan kecil dan sempit diantara padatnya rumah penduduk yang entah sudah tak karuan lagi aturannya.. mana belakang, mana depan.. mana samping.. well, begitulah Jakarta.

singkat cerita, tibalah aku disebuah rumah dengan pagar bercat merah hati, ada pohon belimbing yang mempercantik halaman rumah itu meski hanya sedepa luasnya. tapi itu cukup lumayan untuk kondisi rumah di Jakarta. setelah mengucap salam, maka terbukalah pintu rumah tersebut. seorang lelaki setngah baya keluar membukakan pintu pagar, seraya tersenyum ramah. tanpa bertanya ini itu.. ia langsung mempersilahkan ku masuk.. ehm, rasanya tersanjung sekali sebagai tamu.. karena biasanya, pertama kali yang ditanyakan pemilik rumah pada orang asing adalah"siapa?darimana?mauc
ari siapa? bla..bla..".
well, mungkin karena beliau salah satu tokoh pemerintahan di RW ini, pikirku.

setelah memperkenalkan diri, aku pun mengutarakan maksud kedatanganku.. beliaupun langsung merekomendasikan sebuah nama untuk emmbantu data yang kuperlukan."coba nanti langsung ke bu laila". bu Laila merupakan seorang kader posyandu yang sudah puluhan tahun mengabdikan diri dalam rutinitas sosial sebagai kader posyandu..

waktu kami tak banyak, namun sambil mencari data yang kuperlukan.. kami pun berbincang hangat.. kondisi-kondisi riil yang ada dimasyarakat, terutama untuk kawasan padat penduduk seperti jakarta. bagaimana sulitnya mencari orang-orang yang memiliki kepedulian untuk berbagi serta peduli terhadap kesulitan orang lain.. bagaimana sulitnya sebuah kerja sosial 'laku untuk dibeli' masyarakat. padahal banyak hal-hal yang belum tergarap.. dan semua itu tentunya perlu bagi kepentingan masyarakat itu sendiri. seorang ibu sejak ia gadis hingga hampir sepuh, masih menggarap posyandu. belum lagi program PAUD dan PNPM.. entah bagaimana pembagian tugas kerja ini.. bagaimana menstimulasi agar masyarakat memiliki kepedulian yang sama untuk kepentingan bersama. bukan hanya ramai saat tahu kegian ini itu yang ada "duit"nya.

Ah, mengapa pula aku harus melalang buana jauh hingga ke rembang Jawa tengah yang berbatasan dengan jawa timur sana.. nyatanya hikmah disini pun belum banyak ku gali.. Ah tidak! ini masalah ilmu.. bukankah banyak pula hikmah lain yang telah dihamparkan dihadapanku sejak pertama kali aku terdampar disana? mungkin Rabb ku ingin membuatku lebih banyak lagi belajar..

Aku hanya teringat pada tema suatu sore yang kuhabiskan menyimak dengan seksama tema kuliah informal sejarah islam ku sekitar empat tahun yang lalu.. "The Forgotten Queen" yang dikupas dengan ganasnya oleh pak Agung Waspodo selaku dosen yang menyihir kami untuk melahap tema itu dengan antusias.

kata-kata yang saya ingat adalah.. bahwa ada tiga bidang yang memiliki peranan penting bila dipegang muslimah. Sosial, pendidikan dan politik. peranan yang sangat strategis dan digarap banyak oleh para msulimah adalah bidang sosial dan pendidikan. dikedua bidang ini.. banyak peran yang melibatkan sentuhan tangan mereka.. namun, sangat jarang nama mereka terdengar.

disanalah titik hikmah itu, tentus aja ini merupakan sebuah sindiran bagi diri pribadi.. yang nyatanya masih belum banyak berbuat.. dan semoga saja tidak termasuk yang terlalu banyak bicara. saya jadi teringat denagn kalimat menarik yang tertuang dalam artikel seorang teman yang kini hendak dirilis dalam sebuah buku.. "Kepahaman pada segala aspek melalui penajaman keahlian (spesifikasi) pada suatu bidang"

menarik sekali..

Ah, semoga saja kita termasuk golongan orang-orang yang senang belajar untuk tak bicara banyak namun gemar berbuat banyak..

Kayak Monyet... (Seri Cerita Si Kecil)

saya tersentak!
saya menangkap basah seorang bocah lelaki,Syauqi (7th) sedang memegang sebuah alat pencukur kumis. ia menggoreskan alat pencukur itu beberapa kali pada betis kanannya, pada beberapa sisi. saya pun menghampirinya.

menyadari kehadiran saya, ia pun menoleh dan berhenti sejenak dari rutinitasnya. saya pun bertanya dengan nada yang lembut dan seolah olah tak tahu apa yang sedang dilakukannya "syauqi lagi nagpain?".

"Lagi cukur bulu kaki.." jawabnya polos.
"kenapa dicukur?" kejar saya.
"kalau nggak dicukur nanti bulunya jadi panjang" argumennya.
"Hmm.. mana, coba lihat.." ujar saya sambil menyelidik bulu kakinya. menurut saya tentu saja tidak terlalu panjang.
"syauqi nggak suka ya, punya bulu kaki yang panjang..?" tanya saya mencoba meraba perasaannya..
ia pun mengangguk, "Iya, kalau bulunya panjang.. nanti Uki kayak monyet! Uki nggak mau kayak monyet.."

Spontan, saya pun tertawa kecil mendengar penuturannya. ia pun tersenyum malu.
"Duh, maaf ya syauqi.. yu'ta ketawa.."kata saya, khawatir dia tersinggung karena sempat ditertawakan.
" syauqi kaat siapa kalau bulu kaki bisa panjang terus kayak bulu monyet?" selidik saya
"kata uki sendiri.." aku-nya..

dan diskusi kecil pun di mulai..
"Hmm, Syauqi.. pernah lihat bulu kaki bapak?"Tanya saya. dan ia pun mengangguk.
"Bulu kaki bapak itu nggak pernah di potong lho.. tapi, panjangnya nggak sepanjang rambut kita kan?" lagi-lagi iya mengangguk. "Nah, bulu yang tumbuh di kaki atau tangan kita ini juga rambut lho.. tapi beda sama rambut yang tumbuh dikepala kita.., karena itu walaupun rambut di kaki dan tangan kita tumbuh, tapi dia nggak bisa sepanjang rambut dikepala kita.. begitu syauqi.."

"coba syauqi pegang alis sama bulu mata syauqi"pintaku..
"alis dan bulu mata syauqi juga nggak pernah dipotong dari kecil kan?" ia masih mengangguk mendengarkan penjelasanku.
"Nah, itu karena alis dan bulu mata kita beda sama rambut dikepala kita"
"tahu nggak? Allah itu udah tahu banget mana yang harus panjang, dan mana yang nggak suah panjang. Allah itu sayang banget sama kita.. coba bayangin.. kalau alis atau bulu mata kita bisa panjang kayak rambut.. gimana?" tanya saya
"ya nggak bisa ngeliat lah.." pekiknya.
"bener syauqi.. nanti kita malah nggak bisa lihat.. sama seperti bulu kaki syauqi ini.. nanti nggak akan bisa sepanjang rambut. karena Alalh tahu.. kita, manusia itu beda sama monyet. makanya bulu kaki kita juga nggak bisa panjang kayak bulu kaki monyet". saya pun tersenyum memandangnya lekat.. ia pun tersenyum lebar..

"Kalau kucing?"tanyanya
"kucing.. juga beda sama manusia.. pernah lihat bulu kucing kan?"
Syauqi mengangguk.
"sama nggak sama bulu di tangan dan kaki kita?"
"nggak!"

"kalau burung?"
"syauqi pernahlihat bulu bebek atau ayam nggak?"
"iya, pernah"
"nah, bulu burung.. mirip sama bulu ayam dan bebek. jadi sama nggak sama bulu yang kita punya?"
Syauqi pu menggeleng.. "beda"
"Hmm.. pinter.. bulu burung,bebek dan ayam.. beda juga sama bulu kita.. kalau bulu di tangan dan kaki kita, kan halus.. tapi bulu bebek, ayam dan burung itu ada batangnya. syauqi pernah lihat kan?"
"iya ada batangnya.. uqi pernah liat"

"Nah, sekarang yu'ta tanya lagi.. kenapa syauqi cukur bulu di kaki syauqi? emang bulu-bulu itu jahat sama syauqi?"
syauqi menggeleng.
" atau .. bikin syauqi sakit?"
syauqi menggeleng lagi.

"Nah, kalau bulu kakinya nggak jahat, kenapa harus dicukur? Syauqi tahu nggak.. kalau setiap yang Allah ciptakan itu pasti ada manfaatnya.. sama kayak bulu kakinya syauqi ini. lagian.. kalau bulu kakinya di cukur kan, nanti juga akan tumbuh lagi.. malah lebih lebat" ujar saya tanpa bermaksud menakuti..

"Yah.. yu'ta.. kenapa nggak bilang dari tadi??!!! uki kan udah cukur bulu kakinya..!!" teriaknya agak menyesal..
"lagian.. syauqi langsung cukur aja.. bukannya tanya yu'ta dulu aklau mau cukur bulu kaki.." ujar saya seolah sewot, membela diri tak mau kalah.
"Hhh.. tadi kan uki liat cukurannya kak yeki diatas meja.. ya udah.. Uki cukur aja ke bulu kaki.." belanya pula.
Duh, beginilah kalau tak hati-hati menyimpan barang.. untuk cuma bulu kaki, coba kalau semua rambut ditubuhnya dicukur?? Wah.. kacau ini.. "hffh,.. dasar anak-anak.. " batin saya.

Well, lebih dari pada itu.. hati ku pun bertanya-tanya, jangan-jangan pernah ada selentingan komentar tentang bulu kakinya, sampai-sampai ia merasa tak nyaman dengan bulu-bulu halus itu..

saya jadi teringat saat saya masih duduk di kelas 1 SMP, saat itu saya sangat tidak nyaman dengan celetukan dan ledekan teman2 tentang rambut halus yang tumbuh di antara bibir atas dan dibawah hidung (baca:kumis-red). maklum, namanya cuga anak perempuan.. saya pun khawatir kalau kumis tipis itu terus saja tumbuh seperti kumis milik ayah saya.. akhirnya saya pun secara diam-diam mencari pisau cukur milik ayah.. sekali dua kali saya tak mampu menemukan tempat penyimpanannya, namun pada akhirnya saya pun mendapatinya tergeletak.. itulah kesempatan yang tak saya sia-siakan.. saya pun berusaha mencukur kumis tipis yang nampak menyebalkan itu.. tapi, entah karena memang saya tak lihai menggunakannya.. atau bagaimana.. tapi yang jelas, belum sedikitpun bulu-bulu halus pengganggu itu saya cukur, ternyata bagian bawah hidung saya itu malah terluka terkena pisau cukur yang tajam itu. Hffh.. setelah kejadian itu, saya tak berani lagi berusaha mencukur kumis tipis itu.. he.. kapok euy.. (tentu saja spekulasi saya saat itu bahwa kumis itu akan terus tumbuh menjadi lebat, hingga kini tak pernah terbukti. karena nyatanya kumis tipis itu tak pernah menunjukkan niatnya untuk tumbuh lebih dari kadar seharusnya yang dimiliki hormon wanita)


jadi, penting bagi kita orang dewasa untuk tidak mengkritisi atau bahkan mengomentari hal-hal fisik yang ada pada anak.. menurut Piaget, anak usia ini masih pada taraf berpikir konkrit. artinya, memberikan pengertian yang sederhana dengan-perumpamaan-perumpamaan yang mampu di jangkau oleh akalnya, akan membantu anak mengetahui mengapa Allah memberikan segala sesuatu yang ada ditubuhnya..



Ahmad Syauqi... he send love for everyone.. :)

Tentang Pesona yang Mempesona

beginilah pesona ilmu. entah mengapa tiba-tiba aku terhipnotis begitu saja dan terperangkap didalamnya..
seolah.. sejak semula, telah kucium semerbak harumnya..
telah mampu ku kecap manis dan lezatnya
telah nampaklah elok dan keranumannya..
sedari jauh, telah terdengar indah simfoni dawainya.. begitulah pesona ilmu..
dan tiba-tiba saja langkahku telah menuju ke satu arah.. Majlis Ilmu..

MasyaAllah,..
kusadari benar.. bagi para pecinta ilmu, tak bisa tersisip sedikitpun rasa congkak yang menelusup..
meski sekedar serpih sekalipun.. karena ilmu itu itu amat indah pancar cahayanya.. amat halus dan lembut sentuhannya.. amat jernih pula tempat yang seharusnya menjadi kediamannya..
begitulah ilmu yang di dambakan penuh dengan keberkahan..

tak cukup hanya dengan cinta dan semangat terhadap ilmu..
ilmu pun membutuhkan bukti sebuah perjuangan bahwa ia memang patut untuk diperjuangkan..
karena itu pula, hanya keistiqomahan dan keistimroran berselimut ikhlash sajalah dari para penuntut ilmu yang mampu memenangkan piala kemuliaan serta janji dari ditinggikannya beberapa derajat seorang 'alim (orang berilmu) atas seorang 'abid (ahli ibadah)..

kita membutuhkan hati yang elastis agar mudah dilemahlembutkan.. karena terkadang hati ini begitu saja mengeras serta menumbuhkan congkak tanpa sadar selaku manusia yang tak luput dari khilaf..

namun, dilain waktu, terkadang hati ini terlalu lembut hingga tak mampu dibentuk layaknya adonan yang terlalu lunak. ini karena kita adalah manusia yang jua tak luput dari ke dhoifan (lemah)..

hati yang elastis saja..
hati yang dapat ditundukkan saat ia mulai menjadi pembangkang terhadap ilmu,
hati yang dapat mengukuhkan saat ia mulai terlalu lunak tanpa rangka hingga bias pada selayaknya ilmu yang rona..

Oh, sunguh indah pesona ilmu itu..
Semoga Rabb kita masih mengizinkan kita untuk berkumpul bersama-orang-orang yang shalih dan berilmu..

_Best Regard, Taqiya Asywaq_
haula nuurul 'ilmu

Jumat, 24 April 2009

Al Bahri..

Suatu hari aku menemuinya.. Oh tidak!! tepatnya ia yang membuatku terpaksa melangkahkan kaki mendekatinya...
Saat tatap kami bertemu, aku menatapnya dalam.. Subhanallah, elok sekali! celetuk batinku.. Rasanya, sulit bagi kelopak mataku untuk mengerjap meski sejenak. Al Bahri.. hatiku bergemuruh, layaknya suguhan ombakmu yang bergulung-gulung.. menyentuh abayaku. Ia menyeretku perlahan, seolah memintaku.. mengenalnya lebih jauh kepedalamannya.
Al bahri.. sejumput darinya saja sudah membuatku kepalang pesona. Namun,.. tujuh kali lipat keberadaannya pun tak mampu menandingi ilmu, Ia yang telah menciptakannya.
Al Bahri,.. saat kutengadahkan sedikit wajahku, rona REMBANG berbalut senja tengah langsur menghampirinya. persis seperti pantulan cermin. Kuhulurkan kedua telapak tanganku menyentuhnya, kubiarkan jemariku membelai buih, hingga bias seketika.. Tiba-tiba, aku seperti mengalami dejavu! Kami, seperti pernah bertemu sebelumnya.. ANYER!! Kau,.. Al Bahri yangs amakah??! Al bahri, selalu saja tersenyum hangat bersama senja yang tak pernah bosan menemaninya kala petang menjelma.. Dan, mataku pun terbuka!
Al bahri telah lenyap dari pendangku. Senja yang menyerpih pun tak mampu lagi ku jangkau.. Entah,.. Sudah berapa lama kah lena bersamaku..?!

_Riak rembang di pesisir taman Kartini_
6 April 2009

Pelosok Negeri

Hari ini.. Sungguh Luar Biasa!Ini, memang negeri yang unik! makin pelosok kucoba mensusurinya.. kian ku tak mengerti dalam sesat..
ini negeriku,
saat ku melongok hingga kepedalamannya, tiba-tiba hatiku terbetik.. Apa yang mereka butuhkan sesungguhnya? Ilmu dan kasih sayangkah? Atau kah cukup hanya dengan penambal perut saja? Dan, inilah negeriku.. Ilmu dan kasih belumlah cukup membuat sudut bibir mereka tersungging. Sementara lapar meronta-ronta tak alang kepalang. Masih adakah jiwa Thalut yang fakir namun lebih suka mendapat hidangan ilmu dari pada suguhan kuasa? Dimanakah jiwa sulaiman yang jernih hingga lebih menghiraukan ilmu serta bersikap tak acuh pada harta,tahta,dan wanita yang ditawarkan? lalu, Dimana pulakah jiwa Muhammad kecil yang dahulu lebih memilih susu dibandingkan arak yang menggoda, karena kebersihan jiwanya?
Allohumma inni a'udzubika minal kufri wal faqr.. wa a'udzubika min 'adzabil qobr.. Laa ilaha illa anta..

pucuk gunung bumi Rembang,24 April 2009

Sabtu, 14 Februari 2009

semalam, cantik sekali..

Rabu, 14 Januari 2009 pukul 21:06sudah beberapa hari... ah, bukan.. lebih tepatnya sejak pekan-pekan belakangan.. hujan sudah tak memiliki ritme kedatangan. tak peduli pagi, siang, ataupun malam.. ia akan singgah sesukanya..hari itu, lewat dari pukul 9 malam aku turun dari metromini yang kutumpangi.. kuyakinkan, itu adalah akhir aktifitasku diluar rumah untuk hati itu.. aku, ingin lekas istirahat. rasanya penat sekali.. belum lagi banyak hal bergumul dalam kepalaku.. seolah hendak bertarung satu persatu tanpa mengindahkan kemungkinan konslet yang terjadi karena tumbukan sinaps yang terjalin mungkin saling bersebrangan..kulangkahkan kaki menuruni bibir pintu metromini..sejenak terpaku menatap malam, wajahku menengadah menghadap langit.. rintik..tapi ini bukan rintik yang biasa, rintikan halus namun amat lebat. aku tak menggenggam payung saat itu, aku ingat.. payungku tertinggal di kosan seorang teman di suatu petang yang tak memiliki senja..Ah, ..aku hanya berbekal sebuah jaket tebal yang kujadikan tameng bagi tubuhku, persiapan menghadapi malam yang unpredictable. abaya dengan warna pastel yang kukenakan, tak kan cukup mampu menghadang dinginnya terpaan malam, lebih-lebih kondisi hujan seperti saat itu.. maka, jaket adalah sahabat setia yang mengiringi langkahku pada musim-musim seperti ini..langkahku bergegas menuju tangga penyebrangan.. karena tempat yang kutuju ada diseberang sana. resleting jaket bagian depan telah kurapatkan hingga ke berdekatan dengan leher. namun, sepertinya angin malam itu tak mau kalah lincahnya.. entah dari mana ia menyelusup.. nyatanya, dinginnya malam masih ampu menembus pori terkecil jaket yang kukenakan.. menerobos abayaku hingga menancap tepat menggetarkan sumsum tulangku. aku bergidik. kedua tanganku telah lama bersembunyi didalam kedua saku jaketku, entah sejak kapan. makin tinggi tangga yang kunaiki, makin terasa hembusan angin yang memilukan..tiba diatas jembatan penyebrangan.. kupandangi bagian kiri dan kananku.. kulihat rintik yang tadi menyapaku. rintik-rintik yang sangat halus.. namun bergerombol.. kulangkahkan kakiku dengan pasti. bersegera. sementara angin yang berhawa dingin sesekali menusuk-nusuk wajahku, sesekali pula memainkan abayaku yang tak terlindungi jaket..tiba dipertengahan jembatan, hampir ke penghujung..langkahku terhenti sejenak.. subhanallah.. cantik sekali! begitu seru sudut hatiku..mataku tertumpu ke bagian kanan, jalan raya yang menghampar diliputi kendaraan yang saling berkejaran, berhiaskan lampu warna warni disetiap tubuh kendaraan tersebut..Bukan, bukan itu yang kumaksudkan..mataku tertumpu pada bagian lain meski masih diranah yang sama.. aku, melihat rintik yang bergerombol itu, dibawah terpaan sinar lampu penerang dipinggir jalan raya.. sungguh cantik sekali parade itu.. mereka nampak berkilau. kualihkan pandanganku kesebelah kiri.. sama.. ada parade rintik dibawah terpaan cahaya lampu penerang jalan.. sama cantiknya. sejenak aku terpaku.. kupalingkan tatapanku jauh kebagian atas langit yang kelam. lalu kembali kuamati parade cantik itu.. aku, senang sekali melihatnya. lalu aku bertanya dalam hati, Rabbi.. apakah sengaja kau tunjukkan sesuatu kejutan untukku? dimalam seperti ini setelah kurasakan dinginnya cuaca dari hujan yang tak henti dan gulitanya malam yang pekat? kejutan yang manis sekali.. layaknya seorang anak kecil yang diberikan hadiah kembang api yang amat cantik pendar kilatan apinya. kembang api yang biasa diluncurkan ke singgasana langit saat tahun baru masehi. yah, parade kecil yang diciptakan segerombolan rintik yang berkolaborasi dengan cahaya lampu penerang jalan. Rabbku, sedang menghiburku..semalam, cantik sekali..Masih bersama malam,namun tak bersama hujanBest regard,TaqiyaAsywaqSalam hangat penuh persaudaraanSemoga hari ini penuh hikmahSemoga Allah senantiasa memudahkan langkah2 kita menujuNya

Berjuang 2 pekan!

aku hanya memiliki waktu dua pekan untuk berjuang..
2 pekan sebagai penentuan, untuk sebuah pengembaraan selanjutnya.. menghilang.. seperti butiran pasir nan halus yang berada dalam genggaman telapak tangan.. saat jemarinya terbuka, ia pun terbag bersama angin.. hilang.. lenyap.. entah mengembara kemana..

pengembaraan kesetiap sudut buminya..
entah ke daratan yang mana aku kan terdampar, entah di pulau yang mana ku kan dilabuhkan.. entah di tempat yang mana ku kan di letakkan.. entah di samudra yang mana ku kan di layarkan.. entah di sudut yang mana ku kan sematkan.. entah dimana.. entah..

ada gejolak yang getir disana, berperang hebat dengan gebu..
seperti tandus, ..

ku mohon.. guncangkan 'Arsy-Nya melalui do'a-do'a tulus dari lisan kalian.., disetiap sujud dalam sholat kalian.. disetiap perjumpaan disepertiga malam dengan sang kholik.. disetiap langkah kaki yang memasuki rumahNya (masjid), disetiap engkau usai melakukan kebajikan.. disetiap waktu, setiap tempat dan setiap peristiwa sebagai waktu-waktu terijabahnya do'a.. kumohon, sebutlah namaku dengan jelas.. DEWI JULITA! bantu aku merayu dan merengek pada Rabb-ku.. katakan bahwa aku begitu lemah, maka beri aku kekuatan.. beri aku kemudahan dalam setiap urusan dan perkara ku..

how a wonderful life..
hari ini.. langit biru yang memayungi.. arakan awan putih membingkai langit, sejuk demi kesejukan disebarkan angin setiap kali ia lewat dan menyapaku..
namun, entah mengapa.. saat kupejamkan mata, terik hebat menyantap pori kulitku.. sedang dingin yang menggigit terus menelusup ke sum-sum tulangku..
dan mataku, sulit terbuka.. sulit sekali..

hilangkah?
sudahkah.. ?

2 pekan..

Sabtu,14 Febuari 2009
antara khouf dan roja'

Best regard,
Dewi Julita

Salam hangat penuh persaudaraan
Semoga hari ini penuh hikmah
Semoga Allah senantiasa memudahkan langkah2 kita menujuNya

History, Mistery And Gift..

Yesterday is history..
Tomorrow is mistery..
Today is Gift..
now, let's create our story..

sejarah membuat kita belajar.. bukankah Al qur'an sendiri mengisahkan 'sejarah' sebagaimana kisah para nabi.. kisah angkuhnya fir'aun.. kisah tangguhnya para pemuda kahfi.. kisah.. dan mereka bagian dari sejarah itu. sejarah dimana hikmah menjadi sumber pembelajaran terbesar. sebagaimana yang Allah sebutkan dalam QS.Albaqarah:269 bahwa siapa yang mampu mengambil suatu hikmah maka ia telah mendapatkan kebaikan yang banyak..

sejarah adalah portofolio kehidupan,
sebagaimana setiap masa memiliki sejarah.. setiap masa memiliki pahlawan masing-masing..
sejarah pulalah yang mencatat ternyata pergeseran dari kelurusan niat mungkin saja terjadi dalam diri seorang pahlawan.. yah, sejarah yang berkolerasi dengan waktu telah memperlihatkan dengan jelas mana hitam, mana putih..

Tomorrow is mistery..
ia adalah kesatuan mimpi dan harapan.. sebuah visi yang menginternal hingga mampu dirasakan oleh setiap sel dalam tubuhmu. seorang pahlawan tak hanya sebagai seorang yang visioner, namun haruslah berjiwa antisipatif, begitulah islam mengajarkan. tengoklah perintah berhijab yang diturunkan pada masa rosulullah.. selain hijab adalah penanda seorang muslim dan seorang kafir.. perintah hijab adalah perintah antisipatif, bagaimana tidak? siapa sangka jika ozon hingga ratusan atau ribuan tahun setelahnya akan berlubang dan terus membesar sehingga menyebabkan kanker kulit dll?
tak hanya itu.. hal-hal antisipatif adalah kajian para fuqaha pada zaman itu.. mereka mengkaji solusi dari permasalahan hal-hal yang belum terjadi..
nah, bukankah kajian antisipatif seharusnya dikaji oleh kita para intelektual muda?

gerakan yang masif adalah bukanlah gerakan yang reaktif.. yaitu, setiap ada permasalahan yang timbul baru merespon.. gerakan yang masif adalah gerakan yang memiliki kemampuan antisipatif.. jangan sampai masalah datang melampaui batas kemampuan solusi kita. bukankah setiap masa memiliki permasalahan yang berbeda? dan permasalahan dimasa datang pasti memiliki kolerasi dari masalah dihari ini..

Need Asessment atau pengumpulan data yang dibutuhkan adalah salah satu bentuk antisipatif sebelum mengkaji formulasi yang tepat, dan tentunya sebelum melangkah lebih jauh.. kita harus jeli melihat permasalahan hari ini, serta apa saja yang kita butuhkan dimasa datang sehingga harus dilakukan hari ini?
misal, jika anda adalah seorang bupati yang tentunya kini setiap daerah telah memiliki otonomi, maka anda harus tahu dengan detail data terkini penduduk (jenis kelamin, proporsinya,usia sekolah, usia produktif, usia lansia, kesejhatan, pendidikan, dominasi pekerjaan penduduk setempat), potensi kekayaan alam, budaya, dll.. permaslaahan hari ini, misal: daerah sumatera selatan yang kebanyakan penduduknya memanfaatkan kekayaan alam sebagai mata pencaharian seperti pengerukan pasir dan batu-batu dari sungai-sungai, jika tanpa adanya antisipasi, maka bisa terjadi erosi dan banjir karena bahu sungai kian melebar tanpa adanya batu-batu penyangga sebagai penahan arus, dll.. lalu anda bisa membuat kebutuhan dimasa datang misal: jika daerah anda seperti sumatera selatan yang memiliki kekayaan batubara, batu dan kayu yang berkualitas, dll.. maka daerah anda membutuhkan seorang ahli tambang, ahli tanah (karena struktur tanah sumatera pertengahan antara struktur tanah jawa dan papua alias memiliki unsur batu), ahli kehutanan, dll.. maka, apa yang harus anda lakukan hari ini? misalnya mencari siswa berprestasi yang kelak akan disekolahkan hingga perguruan tinggi terbaik tentunya diharapkan kelak yang akan menjadi putera daerah yang membangun daerah asalnya.. dengan demikian anda tak hanya membantu daerah anda berkembang namun juga telah mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan, bahaya bencana alam, bahaya peningkatan kebodohan, bahaya peningkatan kemiskinan, dll..

today is Gift..
now, let's create our story..

maka, bagaimanakah kita? dimanakah peranan yang akan kita ambil.. silahkan buat sejarah anda masing-masing..

yang jelas, seorang yang kecil ia akan mati sebagai orang kecil
namun, seorang yang besar ia akan hidup selamanya..

untuk menjadi seorang yang besar, tentu ia takkan pernah berkata.. ini saatnya bersantai santai dan beristirahat, karena untuk menjadi seorang yang besar kita membutuhkan pikiran-pikiran besar untuk melakukan hal-hal yang besar.. dan membutuhkan tenaga serta pengorbanan yang juga besar..

yang perlu kita ingat adalah, sejarah itu tidak pernah dibuat sendiri.. ia ada bersama yang menyertainya..
maka, jika anda ingin membuat sejarah.. jangan pernah melakukannya sendiri, karena orang-orang disekitar andalah yang membantu anda menciptakan sejarah itu..
Sendiri berani, sendiri sabar, sendiri ikhlas tidaklah cukup.. tapi bersama, BERANI, SABAR dan IKHLAS jadi tambah indah..

wallahu'alam bishowwab

Best regard,


Dewi julita

salam hangat penuh persaudaraan
semoga hari ini penuh hikmah
semoga ALlah senantiasa memudahkan langkah-kita menujuNya

Sabtu, 10 Januari 2009

Polisi berkoalisi dengan Polusi

Ahad, 11 januari 2009
Perempatan Senen, sekitar pukul 09:20
hari ini, tekad ku sudah bulat.. aji mumpung..
aku tengah berdiri, ambil posisi siap untuk menyebrang. mataku sesekali melirik lampu rambu-rambu lalu lintas disebrang jalan, berharap warnanya segera menjadi merah. sesekali melihat kearah lain, hingga mataku tertumbuk pada sebuah "plank" iklan rokok multimedia yang sungguh indah. lebih indah dari menonton layar tancap,hmm.. miniatur layar bioskop mungkin lebih tepat. bagus sekali bukan?

melihat 'benda' itu, tiba-tiba pertanyaan-pertanyaan dikepalaku yang telah lama mengendap tiba-tiba saja menggeladak seperti air yang tengah mendidih. meletup-letup.. dan seketika sebuah bunyi 'TING' terdengar nyaring, bersamaan dengan pendanganku yang lurus ke bawahnya, emnumbuk beberapa orang polisi lalu linta syang tengah berjaga. yah ide bagus.. kapan lagi? ujar sudut hatiku..

diseberang sana, lampu lalu lintas telah berubah warna menjadi merah yang rona, tanda bahwa kini aku telah diperkenankan melintasi jalan raya nan terbentang itu. dengan langkah pasti aku menyebrang, lalu berbelok mendekati seorang petugas polisi yang nampaknya tak sedang sibuk.

setelah memberi salam, aku pun langsung bertanya" pak, kenapa plank iklan rokok itu ada disitu? " tanyaku seperti pertanyaan anak SD yang sungguh-sungguh menunggu jawaban dari sang guru. "Oh, itu cuma iklan kok. sekalian memperbaiki pos polisi" ujarnya seraya menunjuk pos polisi dihadapannya. enteng, begitu jawabannya. yah, memang pos polisi tempat yang mereka naungi kini jauh lebih, nyaman dan indah dari sebelumnya.

"apakah memang dari perusahaannya atau dari polisi yang mengajukan proposal pak?" tanyaku lagi. (pertanyaan bodoh, pikirku)

"wah kalau itu saya nggak tahu.. coba tanya aja sama POLANTAS yang itu.." jawabnya menunjuk seorang polantas diseberang jalan, yang tengah sibuk menertibkan lalulintas.

tiba-tiba saja, seorang polisi lalulintas lain yang tak jauh dari tempatnya berdiri, menghampiri kami. " ada apa?" tanya nya.

"ini, mba ini tanya tentang iklan rokok yang diatas itu" jawabnya, sambil berlalu. seolah hendak berkata pada temannya, tolong 'diurus' orang ini.

aku pun emngulangi pertanyaanku semula. sang polisi pun menjawab. "itu iklan dari perusahaannya. karena iklan itu sekarang pos polisi nya jadi nyaman ditinggali. tempat para polisi lain berjaga." jelas sang polisi.

"oh.. "jawabku sambil tersenyum, tentu jawaban itu sudah kuduga sebelumnya.

"ada berapa banyak pak iklan seperti itu diatas tempat polisi?"
"wah.. kalau itu saya nggak tahu.. yang jelas banyak diJakarta"
"Oh.. cuma diJakarta aja ya pak?"
"mungkin iya, nggak tahu juga"

sejak diseberang jalan tadi, sebenarnya mataku telah tertumbuk pada sosok seorang polisi dengan kepulan asap yang berasal dari sebatang rokok yang dihisapnya. sosok itulah adalah pak polisi yang kini ada dihadapanku. lalu meluncurlah pertanyaan yang sejak tadi menggelitik..

" pak, ada larangan gak larangan polisi untuk merokok?"
wajahnya langsung berubah, tiba-tiba diatas alisnya nampak kerutan yang mengurat jelas.
"Nggak" pendek, denagn nada yang dingin. selintah kutangkap ada ekspresi salah tingkah. mungkin ia berpikir, jangan-jangan salah bicara? siapa anak ini? berani-beraninya bertanya seperti itu?

aku pun berlalu setelah mengucapkan terimakasih. sebenarnya aku tak cukup puas dengan dialog singkat itu. dan bodohnya, aku lupa melihat label anma yang tertera pada saku baju dinasnya. Ah, biarlah.. kuharap ini baru kali pertama.. bukan yang terakhir. sayangnya pula aku tak membawa camera atau apa saja yang dapat mendokumentasikan sang polsii yang sedang menghisap roko, juga berbagai plank iklan rokok yang tepat berada diatas pos pak polisi di Jakarta ini...

kasihan sekali Jakarta ini, sudah banyak polusi dari knalpot kencaraan.. ditambah poulusi rokok yang kita tak pandang tempat.. kaishan para ibu2 hamil, anak-anak,.. dan masyarakat lainnya yang ingin hidup sehat namun, dipaksa dan dijejali oleh kepulan asap-asap putih itu.. asap putih yang tak memiliki keputihan hati..

Sudut Dilematis, Ahad 11 Januari 2009

Duka Palestina, Duka Kita

ini adalah hari ke 16 sejak serangan besar-besaran itu kembali menyeruput Palestina. tidak! bukan 16 hari... tapi telah lama, sejak belasan tahun yang lalu.. atau bahkan sudah sampai puluhan tahun yang lalu.. derita itu masih saja menghujam palestina

hanya saja, luka itu kian menyayat palestina. ISRAEL kian unjuk taring kekejaman terhadap PALESTINA.. semua mata negara didunia terbelalak! namun, mengapa tak ada aksi yang nyata?? Resolusi perdamaian melalui naungan PBB adalah jawaban jitu menurut pandangan dari mata negara-negara itu.. tapi, berapa puluh kali perdamaian dari sebuah gencatan senjayta mampu meredam TEROR terhadap PALESTINA? jawabnya TAK SATUPUN!! bahkan kini tubuh PALESTINA kian TIRUS digerogoti ISRAEL laknatullah!

dan kini, Resolusi No 1860 yang dukung 14 anggota Dewan Keamanan PBB itu, bahkan tak memiliki kekuatan apa-apa saat AMERIKA ABSTEIN. sedang ISRAEL masih menjadi PEMBANGKANG yang ulung.

Oh, aku menatap wajah Condoleezza Rice dengan karakter wajah yang nampak sekali seorang yang keras. tentunya, ia adalah wanita yang hebat hingga bisa menduduki posisi menteri Luar negeri dari sebuah negeri adidaya Amerika serikat, sayangnya ia telah sama keras, bebal dan pekaknya terhadap nurani.. sebuah pertanyaan melintas di kepalku.. apakah wanita ini memiliki keluarga? apakah ia memiliki anak? jangan-jangan.. ia tak memiliki naluriah seorang ibu.. atau.. pertanyaan aneh ain pun muncul, jangan-jangan ia bukanlah seorang wanita.. karena kelembutan hati dan kehalsuan nurani tak lagi bersemayam dalam dirinya. Sempat aku berpikir, apakah ia tak pernah merasa dilematis dalam posisinya sekarang? menjadi pembela pada hal yang nyata-nyatanya adalah KEJAHATAN ?? Aneh.. sungguh aneh wanita ini.. jua negara yang menjadi penopangnya..

Apa isi Resolusi itu?
Selain gencatan senjata, Resolusi Nomor 1860 tersebut menyerukan dilaksanakannya penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Jalur Gaza.

dan ISRAEL menolak tegas.. nyata sekali bahwa mereka tak ada kata ampun bagi rakyat palestina, apalagi sekedar kata 'damai', entah sejak kapan kata itu sudah dimusnahkan dari kamus mereka.. mungkin, mereka memang tak patut lagi menyandang kata MANUSIA..

Sementara Mesir yang ditunjuk sebagai mediator terus mendesak HAMAS untuk menghentikan peluncuran ROKET agar ISRAEL mau merundingkan kata DAMAI. sementara israel sendiri tak bergeming dari serangan yang mereka luncurkan bahkan kian dahsyat memborbardir warga sipil palestina, lebih dari 800 warga Palestina Syahid, dan kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.

Adapun Hamas kemarin mengatakan menolak resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza karena isi resolusi itu bukan untuk kepentingan terbaik rakyat Palestina. ”Resolusi ini tidak sesuai dengan kepentingan terbaik rakyat Palestina. Resolusi ini tidak memperhitungkan aspirasi rakyat Palestina,” kata Raafat Morra, pejabat Hamas di Beirut, Lebanon.

Di Jalur Gaza, seorang pejabat senior Hamas juga mengatakan, ke>kern 351m ”Walau demikian, kami adalah aktor-aktor utama di lapangan di Jalur Gaza, kami tak diajak berkonsultasi tentang resolusi ini dan mereka tidak mempertimbangkan visi kami dan kepentingan rakyat kami,” kata pejabat penting Hamas, Ayman Taha.

sementara kita hanya mampu menatap pilu wajah-wajah bayi tak berdosa, anak-anak kecil yang luka dan berlumuran darah.. wanita-wanita yang sedia melindungi anak-anak mereka, lelaki-lelaki tangguh luarbiasa yang senantiasa berkobar semangat Jihadnya..

apa yang akan dilakukan oleh mereka para kepala negara dunia untuk memberantas KEKEJAMAN ini??

Ahad, 11 januari 2009
Sudut pilu yang tak kan pernah pupus dalam lantunan do'a