Sabtu, 14 Februari 2009

semalam, cantik sekali..

Rabu, 14 Januari 2009 pukul 21:06sudah beberapa hari... ah, bukan.. lebih tepatnya sejak pekan-pekan belakangan.. hujan sudah tak memiliki ritme kedatangan. tak peduli pagi, siang, ataupun malam.. ia akan singgah sesukanya..hari itu, lewat dari pukul 9 malam aku turun dari metromini yang kutumpangi.. kuyakinkan, itu adalah akhir aktifitasku diluar rumah untuk hati itu.. aku, ingin lekas istirahat. rasanya penat sekali.. belum lagi banyak hal bergumul dalam kepalaku.. seolah hendak bertarung satu persatu tanpa mengindahkan kemungkinan konslet yang terjadi karena tumbukan sinaps yang terjalin mungkin saling bersebrangan..kulangkahkan kaki menuruni bibir pintu metromini..sejenak terpaku menatap malam, wajahku menengadah menghadap langit.. rintik..tapi ini bukan rintik yang biasa, rintikan halus namun amat lebat. aku tak menggenggam payung saat itu, aku ingat.. payungku tertinggal di kosan seorang teman di suatu petang yang tak memiliki senja..Ah, ..aku hanya berbekal sebuah jaket tebal yang kujadikan tameng bagi tubuhku, persiapan menghadapi malam yang unpredictable. abaya dengan warna pastel yang kukenakan, tak kan cukup mampu menghadang dinginnya terpaan malam, lebih-lebih kondisi hujan seperti saat itu.. maka, jaket adalah sahabat setia yang mengiringi langkahku pada musim-musim seperti ini..langkahku bergegas menuju tangga penyebrangan.. karena tempat yang kutuju ada diseberang sana. resleting jaket bagian depan telah kurapatkan hingga ke berdekatan dengan leher. namun, sepertinya angin malam itu tak mau kalah lincahnya.. entah dari mana ia menyelusup.. nyatanya, dinginnya malam masih ampu menembus pori terkecil jaket yang kukenakan.. menerobos abayaku hingga menancap tepat menggetarkan sumsum tulangku. aku bergidik. kedua tanganku telah lama bersembunyi didalam kedua saku jaketku, entah sejak kapan. makin tinggi tangga yang kunaiki, makin terasa hembusan angin yang memilukan..tiba diatas jembatan penyebrangan.. kupandangi bagian kiri dan kananku.. kulihat rintik yang tadi menyapaku. rintik-rintik yang sangat halus.. namun bergerombol.. kulangkahkan kakiku dengan pasti. bersegera. sementara angin yang berhawa dingin sesekali menusuk-nusuk wajahku, sesekali pula memainkan abayaku yang tak terlindungi jaket..tiba dipertengahan jembatan, hampir ke penghujung..langkahku terhenti sejenak.. subhanallah.. cantik sekali! begitu seru sudut hatiku..mataku tertumpu ke bagian kanan, jalan raya yang menghampar diliputi kendaraan yang saling berkejaran, berhiaskan lampu warna warni disetiap tubuh kendaraan tersebut..Bukan, bukan itu yang kumaksudkan..mataku tertumpu pada bagian lain meski masih diranah yang sama.. aku, melihat rintik yang bergerombol itu, dibawah terpaan sinar lampu penerang dipinggir jalan raya.. sungguh cantik sekali parade itu.. mereka nampak berkilau. kualihkan pandanganku kesebelah kiri.. sama.. ada parade rintik dibawah terpaan cahaya lampu penerang jalan.. sama cantiknya. sejenak aku terpaku.. kupalingkan tatapanku jauh kebagian atas langit yang kelam. lalu kembali kuamati parade cantik itu.. aku, senang sekali melihatnya. lalu aku bertanya dalam hati, Rabbi.. apakah sengaja kau tunjukkan sesuatu kejutan untukku? dimalam seperti ini setelah kurasakan dinginnya cuaca dari hujan yang tak henti dan gulitanya malam yang pekat? kejutan yang manis sekali.. layaknya seorang anak kecil yang diberikan hadiah kembang api yang amat cantik pendar kilatan apinya. kembang api yang biasa diluncurkan ke singgasana langit saat tahun baru masehi. yah, parade kecil yang diciptakan segerombolan rintik yang berkolaborasi dengan cahaya lampu penerang jalan. Rabbku, sedang menghiburku..semalam, cantik sekali..Masih bersama malam,namun tak bersama hujanBest regard,TaqiyaAsywaqSalam hangat penuh persaudaraanSemoga hari ini penuh hikmahSemoga Allah senantiasa memudahkan langkah2 kita menujuNya

Tidak ada komentar: